Halaman

Senin, 02 Maret 2020

Sini Istirahat Sebentar

Hai? 
Bagaimana? Cape ya di pecundangi semesta? Hari hari yang terlewat selalu datar bahkan kadang terjal. Selalu saja tidak sesuai keinginan kita. Untuk memikirkan berada diposisi pun tidak pernah terlintas, apalagi meminta berada di posisi ini. Posisi dimana semesta membuka seluruhnya. Menampar pelan-pelan bahkan hidup tidak harus sesuai dengan skenario kita.

Tapi mungkin? 
Semesta berbeda pemikiran dengan kita. Pemikiran seorang manusia yang hanya ingin apa yang diinginkan bukan dibutuhkan. Namun sebenarnya, Tuhan tahu kita kuat. Kuat menjalani beban yang berada di pundak kita. Maka dari itu, jalan ceritanya tidak selalu mudah. Selalu saja, ada yang harus dipecahkan. Kadang kita tertawa, bersenang-senang, haru bahkan menangis sejadi-jadinya. 

Dari semua yang kita alami, Tuhan punya maksud baik. Mungkin agar sejarah hidup kita tidak monoton. Bisa berbagi dengan orang lain, jikalau mungkin bisa membantu semangat orang lain. Atau bahkan biar seru jika di ceritakan ke generasi selanjutnya. 

Hey! Gagal dan jatuh itu hal yang wajar. Hal yang biasa. Bukan cuma kamu yang merasakan, semua orang pernah merasakan. Hanya saja cara bangkit dari gagal dan jatuh itulah yang berbeda beda. Kita pasti pernah gagal mendapatkan apa yang kita mau, apa yang kita harapkan. Tapi tanpa sadar, ternyata hal itu tidak begitu penting bagu hidup kita. Mudah ya semesta sebegitu bercanda?

Sekolah, berorganisasi, berteman, bahkan mungkin sudah berkuliah atau berkerja. Semua orang punya sejarah cerita masing masing disana. Ada bagian halaman yang merangkum kesedihan, ada juga yang merangkum kesenangan. Tinggal bagaimana cara kita menertawakannya saja, menertawakan diri sendiri yang begitu mudahnya terhasut oleh dunia.

Kadang dipikir pikir malah jadi sakit hati, apalagi saat mengulang semua sejarah cerita kita. Bagaiman kehidupan kita, bagaiman suka duka kita sampai berada ditahap ini. Kamu itu luar biasa teman. 
Kamu cuma perlu duduk sebentar, istirahatlah. Tidak semua harus di kejar sekarang. Semuanya sudah ada waktunya. Punya porsi masing masing. Adakalanya kita untuk berjuang, untuk berusaha lebih keras lagi dan untuk bercanda. 

Di hidupmu tidak harus serius, tidak harus tegang. Semesta juga perlu bercanda. Memberikan sekadar lelucon. Agar kamu tidak terlalu terpaku pada dunia. Ikuti alurnya. Jangan terlalu ambisius ya, nanti jika semua hilang luruh. kamu juga yang akan sedu. Cobalah berpikir semua hal buruk yang terjadi atas perbuatan kita. nanti jika gagal tidak akan terlalu sakit rasanya. Pada akhirnya akhir dari suatu perjalanan hanya ada dua. Pulang atau menang.

Jika senja sudah nampak, itu tandanya sudah petang. Tandanya kamu untuk sebentar pulang. Kan untuk menang tidak harus berada dalam satu jalan. Ada banyak caranya, jangan khawatir. Tinggal bagaimana kita siap sakit atau tidak? Kalaupun nanti kita gagal, jangan menangis ya, semuanya akan baik baik saja. Jangan takut, aku ada disini. 

Kamu hanya perlu duduk sebentar, ceritakan semuanya disini. Keluarkan apapun disini. Siapa tahu ada yang senasib dengan kita kan? Kita bisa saling pangku. Jangan di pendam sendiri. Hati manusia punya kapasitasnya masing masing. Jangan selalu berada di posisi jadi obat, lukamu saja masih hangat. 

Pulanglah, peluk ibumu. 
Temuilah, Tuhanmu. 
Tapi harus kembali ya? Harus bahagia. Walaupun hanya pura pura tersenyum ke semua orang.

Sini duduk sebentar, jangan terlalu lama berdiri di bawah terik matahari. Kulihat pundakmu rapuh dan sedikit bergetar. Marilah mendekat, sini aku peluk. Kamu tidak bisa menahan air matamu yang terlalu banyak itu. Air matamu jangan begitu saja dibiarkan mengalir. Di masa nanti, banyak hal indah yang masih membutuhkan tangisan kita.

Suatu saat nanti. Percaya kita bisa. buktikan pada semesta kamu itu tangguh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar